22 Januari 2009

Hambatan Terbesar Sukses Kita

Pernah ada sebuah seminar yang cukup menarik sekaligus mengharukan. Di depan kelas tampak pembicara. Di dekatnya ada sebuah balok besi yang cukup panjang. Ukurannya sekitar 20 cm x 20 meter. Jadi cukup lebar kalau digunakan untuk berjalan. Saya rasa semua orang bisa berjalan dengan mudah, bahkan bagi sebagian orang bisa berlari di atasnya.

Lalu pembicara menawarkan audiennya untuk menjadi sukarelawan. Ada hadiah sebesar USD 20. Karena takut dikerjai, semuanya hanya menoleh kanan kiri. Namun seorang wanita yang cukup berumur memberanikan diri maju ke depan.


Oleh pembicara ternyata wanita itu hanya disuruh berjalan di atas balok itu dari ujung ke ujung lain. Dan langsung saja wanita itu berjalan setengah berlari. Sambil tertawa dia mengambil uangnya dari pembicara.

Namun ketika wanita itu mau turun, dia ditahan
oleh pembicara. "Sekarang bayangkan balok itu menjembatani antara 2 gedung. Gedung tingginya sekitar 80 meter atau setara 20 lantai. Dibawahnya jalan yang ramai dengan lalu lalang kendaraan. Angin cukup kencang, sehingga untuk berjalan bisa susah. Bila jatuh kemungkinan besar: mati. Maukan anda berjalan melewati balok itu? Saya bayar anda USD 20?" pinta pembicara.

Dengan tegas wanita itu menolak, "Tidak mau." "Bagaimana kalau USD 100?" tawar pembicara lagi. Wanita itu menggeleng. "OK, saya kasih USD 50.000 ?" Wanita itu tetap menggeleng, "Saya takut ketinggian. Tetap tidak mau."

Yang menarik adalah tahapan berikutnya. "OK," kata pembicara itu, "Bagaimana kalau anak anda yang berumur 6 tahun diculik dan dijadikan sandera. Anda harus menyeberang. Kalau tidak, anak anda akan dilempar ke bawah gedung oleh penculik." Wanita itu terdiam lama. Sambil berurai air mata dia berkata, "Saya mau."

Fragmen di atas menggambarkan kalau seseorang terpaksa, dia mau melakukannya. Dalam banyak hal. Tidak semua sih. Karena ada hal yang walalupun anda mau, tetap anda tidak bisa.

Banyak hal persoalan melingkupi kehidupan kita. Saat anda melakukan penjualan, saat anda berbisnis, saat anda bekerja, saat anda berkeluarga, selalu saja ada permasalahan. Hambatan terbesar untuk melewatinya bukan pada kemampuan kita. Namun karena kita tidak mau melakukannya. Keterpaksaan sering membuat kita mampu melakukan apa saja.

Maka jangan berkata, "Malas ah, capek Pak, oh lupa." Dan lainnya yang menghalangi kemauan kita. Meski terasa berat, kalau kita perhatikan kita tetap akan bisa menjalaninya. Kuncinya hanya satu: kemauan. Jadi bulatkan kemauan untuk dapat melewatkan semua hambatan yang menghalangi kesuksesan berbisnis dan kehidupan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar